Sejarah Arung Palakka Di Tanah Buton
124.1 هزار بار بازدید -
5 سال پیش
-
Sejarah Arung Palakka Di Tanah
Sejarah Arung Palakka Di Tanah Buton
.
.
Pada tahun 1660, Arung Palakka yang ketika itu adalah pangeran berdarah bugis bersama rombongannya melakukan perjalanan bersejarah meninggalkan pantai Palette di Tanah Bone menuju Tanah Buton.
Arung Palakka yang bernama lengkap kemudian, La Tenritatta To Unru To-ri SompaE Petta MalampeE Gemme’na Daeng Serang To’ Appatunru Paduka Sultan Sa’adduddin Matinroe ri Bontoala, berkunjung ke tanah Buton sebagai bentuk silaturahim kekerabatan, oleh karena La Tenri Tatta To Unru atau lebih dikenal oleh masyarakat Buton dengan nama La Toondu sesungguhnya masih garis keturunan dari La Kabaura dan La Maindo ( Lakina Batauga ).
Setibanya di tanah Buton, Arung Palakka berkunjung ke Benteng Keraton Buton dan diterima dengan baik oleh Sapati Baluwu La Ode Arfani yang masih merupakan kakeknya. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan La Awu bergelar Malik Sirullah. Dalam masa itulah Arung Palakka meninggalkan jejak sejarah yang monumental yaitu “Gua Arung Palakka” atau “Liana La Toondu” diseputaran benteng Keraton Kesultanan di Wolio Kota Baubau sekarang ini.
Perisitiwa Napak Tilas Perjalan Sejarah Arung Palakka atau La Toondu dari Tanah Bone ke Tanah Buton, kini menjadi momentum dalam rangka mengukuhkan kembali silaturahim budaya antara kedua daerah seperjanjian dan dapat lebih dimaksimalkan bagi peningkatan potensi sumber daya untuk pembangunan kedua wilayah.
Hari ini, dihadapan kita, kembali kita menyaksikan pengukuhan janji leluhur sebagaimana tertuang dalam semboyan BONE RI LAU BUTUNG RI AJA, Bone adalah Buton di Barat dan Buton adalah Bone di Timur.
Semoga semangat kesejarahan ini menjadikan spirit bagi kemajuan Kota Baubau dibawah kepemimpinan Walikota DR. H. Abdul Sajid Tamrin, M.H. bersama Wakil Walikota Hj. Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos. M.Si dan Kabupaten Bone dibawah kepemimpinan Bupati DR. H. Andi Fahsar M. Padjalangi, M.Si bersama Wakil Bupati Drs. H. Ambo Dalle. MM
.
.
Pada tahun 1660, Arung Palakka yang ketika itu adalah pangeran berdarah bugis bersama rombongannya melakukan perjalanan bersejarah meninggalkan pantai Palette di Tanah Bone menuju Tanah Buton.
Arung Palakka yang bernama lengkap kemudian, La Tenritatta To Unru To-ri SompaE Petta MalampeE Gemme’na Daeng Serang To’ Appatunru Paduka Sultan Sa’adduddin Matinroe ri Bontoala, berkunjung ke tanah Buton sebagai bentuk silaturahim kekerabatan, oleh karena La Tenri Tatta To Unru atau lebih dikenal oleh masyarakat Buton dengan nama La Toondu sesungguhnya masih garis keturunan dari La Kabaura dan La Maindo ( Lakina Batauga ).
Setibanya di tanah Buton, Arung Palakka berkunjung ke Benteng Keraton Buton dan diterima dengan baik oleh Sapati Baluwu La Ode Arfani yang masih merupakan kakeknya. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan La Awu bergelar Malik Sirullah. Dalam masa itulah Arung Palakka meninggalkan jejak sejarah yang monumental yaitu “Gua Arung Palakka” atau “Liana La Toondu” diseputaran benteng Keraton Kesultanan di Wolio Kota Baubau sekarang ini.
Perisitiwa Napak Tilas Perjalan Sejarah Arung Palakka atau La Toondu dari Tanah Bone ke Tanah Buton, kini menjadi momentum dalam rangka mengukuhkan kembali silaturahim budaya antara kedua daerah seperjanjian dan dapat lebih dimaksimalkan bagi peningkatan potensi sumber daya untuk pembangunan kedua wilayah.
Hari ini, dihadapan kita, kembali kita menyaksikan pengukuhan janji leluhur sebagaimana tertuang dalam semboyan BONE RI LAU BUTUNG RI AJA, Bone adalah Buton di Barat dan Buton adalah Bone di Timur.
Semoga semangat kesejarahan ini menjadikan spirit bagi kemajuan Kota Baubau dibawah kepemimpinan Walikota DR. H. Abdul Sajid Tamrin, M.H. bersama Wakil Walikota Hj. Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos. M.Si dan Kabupaten Bone dibawah kepemimpinan Bupati DR. H. Andi Fahsar M. Padjalangi, M.Si bersama Wakil Bupati Drs. H. Ambo Dalle. MM
5 سال پیش
در تاریخ 1397/12/22 منتشر شده
است.
124,192
بـار بازدید شده