MENGGILA DI HONG KONG #01

Hallo~!
Gimana kabar kalian minggu ini?
Kemarin pas liburan panjang dan lebaran, ada kejadian seru gak?

Kalian aman dari segala pertanyaan mematikan, kan?
((pasti kalian paham yang aku maksud 😆))


------------

Aku gak nyangka bisa balik lagi ke Hong Kong.
Pertama kali aku ke sana mungkin sekitar tahun 2012. Dan ketika itu aku masih belum sepenuhnya mandiri.

11 tahun kemudian.
Aku punya kesempatan untuk kembali lagi ke sini. Akhirnya kami dipertemukan kembali.

Kali ini dengan keadaan aku yang udah sepenuhnya mandiri.
Dan juga dengan keadaan Hong Kong yang jauh lebih ramai dan berkembang.


Kemudian aku bertanya-tanya.
((Please jangan dijawab dengan ala "iqbaal" huuuaaaa))
💭: Sebenarnya kamu menaruh nilai dirimu di mana dan apa?

Woah.
Perasaan pertanyaannya terdengar sangat sederhana deh.
Tapi kenapa aku kesulitan ngejawabnya yah~🤔
Ini tuh kayak nanya sendiri dan bingung sendiri gak sih 🤣🤣🤣

Apa kalian bisa jawab pertanyaan itu?

-------------------

Semingguan lebih aku "apa? apa? apa?" bareng Curut.
Tentu aja Curut gak ikutan mikir.
Dia mah emang hobi ngomong "apa? apa? apa?"
🙄🙄🙄

Kemudian alam semesta seakan ngebantu aku dengan kasih contekan!
Aku dengar seorang pembicara — yang topiknya kebetulan pas banget sama kegelisahanku.
Cieee~

Eh, ralat.
Bukan kebetulan.
Aku percaya di dunia ini gak ada yang namanya kebetulan.
Kan tadi aku bilangnya dikasih contekan sama alam semesta 😆
Jadi dia bilang gini:
Kadang kita terjebak performa.
Secara gak disadari ini bahaya banget buat kita.

💭: Hah? Terjebak perfoma? maksudnya?

Misalnya gini...
Kalian juara 1 berturut-turut selama 2 tahun. Semua orang mengakui kalian itu pintar dan hebat. Nilai dan harga diri kalian otomatis naik dong.
Kalian ngerasa dihargai dan dihormati sama banyak orang.

Kemudian di tahun berikutnya, peringkat kalian turun. Kalian juara 3.
Apa kalian jadi gak pintar dan gak hebat karena itu?
Apa kalian jadi gak ngerasa dihargai dan dihormati lagi?
Apa kalian jadi gak ngerasa berharga?

Kadang ekspektasi kita bisa menyulitkan kita sendiri. Padahal value kita sebagai kita gak ditentukan dari performa.

Apa kita gak boleh punya ekspektasi? Boleh.
Apa kita gak boleh pengin jadi hebat? Boleh.

Yang gak boleh adalah:
Kita jadi gak ngerasa berharga ketika kita gagal, gak mencapai apa yang kita tentukan — intinya performa gak bagus.

Don't value your worth on your work.


-------------------

Jujur, aku termenung sepanjang perjalanan pulang ke rumah.
Ini jawaban dan teguran untuk kegalauan aku.

Jawaban, teguran dan reminder akan berlalu begitu aja jika kita gak melakukan tindakan dan perubahan.
Kali ini aku mau buat jawaban, teguran dan remindernya menjadi emas. Untuk kebaikan diriku sendiri~💛

Dan tentunya untuk kebaikan kalian juga.


xoxo,


RSW