Menelusuri Jejak Lintasan Gila Pangrango - September Kelabu 1970

Amanda Story
Amanda Story
171 هزار بار بازدید - 2 سال پیش - Kisah tentang Arief "mboen" Kusnanto
Kisah tentang Arief "mboen" Kusnanto waktu itu sudah kuliah tingkat satu  di Fakultas Kedokteran Yarsi sedangkan Willy Boentaran adalah mahasiswa tingkat tiga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tercatat sebagai anggota MAPALA UI yang dinyatakan hilang di lereng selatan gunung pangrango pada 17 September 1970 menjadi sebuah operasi SAR gunung hutan besar-besaran di tanah air kita.

Ketenaran Mboen di "udara" membuat Hoegeng Imam Santoso, Kapolri saat itu yang sekaligus merupakan ketua dari ORARI mengerahkan satu kompi MOBRI atau Mobil Brigade untuk ikut melakukan operasi SAR. Selain itu juga Detasemen Patroli Jalan Raya yang bermarkas di Pangadegan dikerahkan juga untuk membantu tranportasi dan komunikasi, tokoh-tokoh pendaki seperti Herman O. Lantang ikut terjun memimpin pencarian. Sebagian dari mereka mulai menyisir dari puncak Pangrango menuju kearah Gunung Putri dan Gunung Masigit yang terletak diantara Gunung Pangrango dan Sukabumi. Sedangkan rombongan yang besar menyisir dari arah Cisaat, Sukabumi.

Bermula dari ajakan Mboen pada teman-temannya untuk ikut mendaki Gunung Pangrango. Berangkat melalui jalur Cibodas di Kabupaten Cianjur dan turun melalui jalur Cisaat, Kabupaten Sukabumi, dengan berbekal peta militer yang baru ia dapatkan, kedua mahasiswa tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di aliran sungai cimandalawangi, tepatnya di curug ketiga dan curug kembar, dan dalam kisah perjalananku kali ini aku dan tim mencoba menelusuri Kembali jejak mereka berdua, dengan berbekal informasi yang di dapat dari membaca beberapa artikel, namun kami tidak dapat mengikuti persis jalur dimana willy dan mboen terjatuh tetapi paling tidak dapat menyajikan gambaran bagaimana kondisi  jalur yang mereka hadapi.
2 سال پیش در تاریخ 1401/01/27 منتشر شده است.
171,005 بـار بازدید شده
... بیشتر