Abhidhammatthasaṅgaha Bab II. 1 (Karakteristik Asosiasi Citta dan Cetasika)

Dhammavihari Buddhist Studies
Dhammavihari Buddhist Studies
17.2 هزار بار بازدید - 8 سال پیش - Kelas kali ini adalah kelas
Kelas kali ini adalah kelas pertama untuk Bab 2, yaitu tentang Cetasika (Faktor-faktor Mental). Ashin Kheminda menjelaskan empat karakteristik dari asosiasi cetasika (sampayogalakkhaṇa) yaitu muncul dan lenyap bersama dengan citta, mempunyai objek dan landasan yang sama dengan citta.

Cetasika adalah yang 'memberi warna' kepada citta. Dikarenakan oleh cetasika-lah maka citta menjadi baik atau tidak baik. Gabungan fenomena citta dan cetasika inilah yang sering kita sebut sebagai 'batin' atau nāma. Di bab ini kita akan mempelajari semua 52 cetasika yang dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Cetasika Umum, Cetasika Tidak-baik dan Cetasika Indah.

Cetasika Umum (aññasamāna cetasika) juga dibagi menjadi dua sub bagian yaitu Universal dan Sesekali. Kelas kali ini membahas tujuh cetasika universal. Mereka adalah cetasika yang muncul di semua jenis citta dan merupakan faktor yang paling esensial di dalam proses kognitif. Tanpa ketujuh cetasika ini maka citta tidak bisa mengkognisi objeknya.

Dengan mempelajari tujuh cetasika ini maka kita menjadi semakin memahami fenomena batin. Diibaratkan seperti perumpamaan balon yang telah disampaikan di semester lalu, dengan memahami tujuh cetasika ini maka kita semakin mengerti perbedaan dari 'balon-balon' fenomena batin. Hal ini dikarenakan kita telah diajarkan untuk mengenali mereka melalui karakteristik, fungsi, manifestasi dan sebab-terdekat kemunculannya masing-masing. Pengetahuan seperti ini tentu saja akan sangat bermanfaat buat meningkatkan kualitas hidup kita sehari-hari karena kita akan menjadi semakin sadar akan ciri ketidak-kekalan dari fenomena batin. Tentu saja, pada akhirnya pengetahuan seperti ini hendaknya kita manfaatkan untuk membantu meditasi kita guna merealisasi karakteristik individu (sabhāva lakkhaṇa), karakteristik dari semua fenomena yang terkondisi (saṅkhata lakkhaṇa) dan akhirnya  merealisasi karakteristik umum dari semua dhamma yaitu ketidak-kekalan, penderitaan dan bukan-diri. Realiasi ini akan melemahkan dan akhirnya menghancurkan emosi-emosi yang merusak (kilesa) hingga akhirnya mereka tidak akan pernah muncul lagi. Tentunya kualitas hidup tanpa kilesa seperti inilah yang menjadi idaman semua manusia.

Semoga ceramah ini bermanfaat.
Selamat menikmati!

Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS).
Email: [email protected]
Telpon: 0857 82 800 200
Website: dhammavihari.or.id
Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.
8 سال پیش در تاریخ 1395/05/14 منتشر شده است.
17,236 بـار بازدید شده
... بیشتر