Isra' Dan Mi'raj, Kisah Perjalanan Terdahsyat Nabi Muhammad SAW || Part 1

Tinta Mahabbah
Tinta Mahabbah
644.9 هزار بار بازدید - 3 سال پیش - Isra Mi'raj, Kisah Perjalanan Agung
Isra Mi'raj, Kisah Perjalanan Agung Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam

Dikisahkan, ketika Allah memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyampaikan risalah terang-terangan, kaumnya memusuhi beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan memerangi beliau. Abu Thalib sang paman tercinta adalah orang setia membelanya hingga akhir hayat. Ketika orang-orang kafir mengganggu beliau, Sayyidah Khadijah sang istri tercinta hadir menghiburnya.

======================================
Bagian 2 disini : Isra' Dan Mi'raj, Rasulullah Menjadi ...
======================================

Selama 10 tahun keduanya setia membela Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dengan segenap harta, jiwa dan raga hingga akhir hayat. Tepat setelah 10 tahun dari masa kenabian keduanya (Abu Thalib dan Sayyidah Khadijah) dipanggil oleh Allah di saat yang sangat berdekatan. Kesedihan melanda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam hingga tahun itu dinamakan tahun kesedihan.

Ketika itu orang-orang kafir makin merajalela dalam memusuhi Nabi. Hingga akhirnya beliau pergi ke Kota Thoif untuk meminta dukungan dan pembelaan, namun beliau shallallahu 'alaihi wasallam mendapati penduduk Thoif lebih keras dari penduduk Makkah. Beliau diusir secara tidak terhormat dan dihujani dengan cacian dan batu.

Di perjalanan pulang dari Thoif di suatu kebun beliau shallallahu 'alaihi wasallam menangis dan mengadu kepada Allah Subhanahu wata'ala:

"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mengadu akan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya jalan yang dapat aku tempuh serta kehinaanku di mata manusia. Wahai Tuhan yang kasih sayangnya lebih besar dari para penyayang manapun, Engkau adalah Tuhan kaum yang tertindas dan tertekan, dan Engkau adalah Tuhanku. Kepada siapa Engkau hendak menyerahkan diriku? Apakah kepada orang yang jauh yang akan menindasku? Atau kepada musuh Engkau lemparkan diriku? Selama kemurkaan-Mu tidak Engkau tumpahkan kepadaku maka sungguh aku tidak peduli dengan semua derita itu. Namun afiyah dan kelembutan-Mu lebih aku harapkan. Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang terbit menghapuskan segala kegelapan, yang dengannya mengalir segala perkara dunia dan akhirat, aku berlindung dengannya dari kemurkaan-Mu yang hendak Engkau tumpahkan kepadaku, dan dari kemarahan-Mu yang akan menghampiriku. Engkau berhak menegur hingga Engkau ridho. Dan tiada kemampuan dan kekuatan melainkan dengan Allah."

Allah Subhanahu wata'ala mendengar rintihan dan tangisan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Beberapa waktu sekembali beliau dari Thoif ke Makkah, Allah memanggil beliau untuk melakukan perjalanan Isra dan Mi'raj yang agung. Peristiwa Isra dan Mi'raj terjadi pada malam Senin 27 Rajab satu tahun sebelum Hijrah ke Madinah sebagaimana pendapat yang masyhur.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshor dan Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu 'anhum berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lahir pada hari Senin, dan hari Senin beliau diutus, dan pada hari Senin dimikrajkan ke langit, dan pada hari senin beliau Shallallahu 'alaihi wasallam wafat".


Referensi :
Kitab An-Nur Al-Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.

Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.

Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.

#KisahNabiMuhammadSAW
#KisahIslami
#IsraMiraj
#TintaMahabbah
3 سال پیش در تاریخ 1399/12/26 منتشر شده است.
644,969 بـار بازدید شده
... بیشتر