Jose Raoul Capablanca Sang Juara Dunia Ketiga

Soy Dexque
Soy Dexque
12.9 هزار بار بازدید - 4 سال پیش - José Raúl Capablanca y Graupera
José Raúl Capablanca y Graupera adalah juara dunia ketiga dan dianggap sebagai salah satu pecatur terhebat sepanjang masa.

Dia belajar catur pada usia 4 tahun, hanya dengan mengamati ayahnya bermain. Pada 12, dia mengalahkan juara nasional cuba, Juan Corzo.

Dia pergi ke amerika dan mengalahkan pecatur legendaris Frank Marshall.
Selanjutnya dia memenangkan turnamen besar San Sebastian yang kala itu diikuti oleh para pecatur top dunia.

Sejak saat itu Capablanca terus menerus mendominasi turnamen demi turnamen, dan menjadi penantang kuat juara dunia Emanuel Lasker.

Mereka akhirnya bertemu dalam pertandingan perebutan gelar pada tahun 1921, dimana Capablanca mengalahkan Lasker dan menjadi juara dunia yang baru.

Selama karirnya Capablanca hanya mengalami 36 kekalahan. Sebuah rekor fantastis.  Dia pernah tidak terkalahkan selama 8 tahun.

Capablanca diakui sebagai pecatur dengan bakat alam terbesar sepanjang masa.

Menurut analisa computer, di antara para juara dunia, dia adalah juara dunia dengan langkah yang paling akurat.

Capablanca belajar sendiri dan seadanya. Dia cenderung enggan membaca buku  atau mempelajari pembukaan. Sikap malasnya ini dikemudian hari menjadi factor kunci kejatuhannya.

Tahun 1927 Alekhine menantang Capablanca.  Bukannya belajar, Capablanca justru menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang. Dia terlalu memandang enteng Alekhine yang sebelumnya tidak pernah menang darinya.

Alekhine bekerja keras, mempersiapkan diri. Dia berolah raga, tidur tepat waktu,  .Tidak perlu dikatakan lagi, Capablanca tumbang dengan skor akhir 6-3.

Setelah kekalahan ini Capablanca untuk pertama kalinya mulai belajar dengan serius.

Namun Alekhine dengan cerdik menghindari rematch. Selama bertahun-tahun Capablanca melakukan segala cara untuk memaksa Alekhine memberinya pertandingan ulang. Tapi tidak pernah berhasil.

Putus asa tidak bisa mendapatkan kembali gelarnya, ditambah dengan masalah keluarga akibat perselingkuhannya dengan  wanita Russia yang akhirnya dia nikahi.

Capablanca akhirnya meninggal karena darah tinggi yang sangat parah.
Uniknya dia meninggal di rumah sakit yang sama dengan Emanuel lasker yang meninggal setahun sebelumnya.

Istri keduanya, olga mengamati bahwa di akhir-akhir hidupnya, Capablanca seperti menyesali diri mengapa catur begitu mendominasi hidupnya.

Dia berpikir seharusnya dia mempelajari music
k atau ilmu kedokteran.  

Hal yang jauh lebih berguna.
4 سال پیش در تاریخ 1399/07/06 منتشر شده است.
12,954 بـار بازدید شده
... بیشتر