🔴Joe Biden Dituding Dalang Penembakan Donald Trump, Rusia Sindir AS Negara Demokratis yang Munafik

Tribun Video
Tribun Video
25.5 هزار بار بازدید - ماه قبل - Download aplikasi berita TribunX di
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pejabat Partai Republik menyalahkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam insiden penembakan yang menargetkan Donald Trump.

Bahkan, Biden dituduh sebagai pemicu penembakan tersebut.

Tuduhan ini disampaikan oleh Senator JD Vance dari Ohio.

Melalui akun X-nya, ia memberikan kecaman langsung kepada Biden dan kampanyenya.

Menurutnya, selama kampanye, Biden seolah menegaskan jika Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan segala cara.

"Premis utama kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan segala cara," ujarnya.

Narasi tersebut diduga mendorong upaya pembunuhan terhadap kandidat presiden AS.

Hal serupa juga diungkapkan Perwakilan Partai Republik Mike Collins.

Ia juga menuduh Biden mengirimkan perintah pembunuhan Trump.

Tuduhan ini merujuk pada pernyataan Biden sebelumnya, yang menyebut sudah waktunya untuk mengarahkan perhatian ke Trump.

Diketahui, penembakan ini terjadi saat Donald Trump melakukan kampanye Pilpres AS pada Sabtu (13/7).

Sontak, Donald Trump terjatuh ke tanah namun dihadang kembali oleh petugas keamanan.

Terlihat wajah Trump berlumuran darah, sementara penonton atau pengunjung kampanye berteriak ketakutan.

Sementara itu, Rusia memberikan sindiran kepada Amerika Serikat (AS) seusai insiden penembakan yang menimpa Donald Trump.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyinggung soal tradisi upaya pembunuhan terhadap presiden Washington.

Zakharova mengingat kembali peringatannya sebelumnya mengenai kampanye hasutan terhadap Trump yang dilancarkan oleh lawan-lawannya dari Partai Demokrat.

Ia menyebut, pihak berkuasa AS memamerkan sikap anti-terhadap pihak-pihak yang berseberangan dalam berpolitik.

Padahal, Washington sendiri digaungkan sebagai negara paling demokratis di dunia.

Hal ini disampaikan Zakharova melalui  Telegramnya pada Minggu (14/7/2024).

Trump sendiri sebelumnya juga sudah mengungkit soal tradisi pembunuhan terhadap presiden di AS.

“Trump menjadi sasaran upaya pembunuhan. Tepat dua bulan yang lalu, dia menarik perhatian pada fakta bahwa di Amerika Serikat mereka benar-benar mendorong hasutan kebencian terhadap lawan politik. Dia juga memberikan contoh tentang tradisi pembunuhan dan upaya pembunuhan presiden di Amerika.” tulisnya.

Zakharova lantas menyinggung soal kemunafikan para pembela demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia di negara-negara Barat.

Salah satu di antaranya soal ancaman secara terbuka pembunuhan kepada calon presiden AS, Donald Trump.

Dia menekankan, bahwa pernyataan seperti itu tidak muncul di jejaring sosial.

Melainkan muncul di media resmi yang dibuat oleh politisi asal Partai Demokrat AS.

(Tribun-Video.com)

Program: Hot Topic
Editor Video: Muhammad Adnan Hidayat
ماه قبل در تاریخ 1403/04/25 منتشر شده است.
25,599 بـار بازدید شده
... بیشتر