145. SIAPAKAH YANG MENYAYANGI KITA? | Kitab Al-Wabilush Shayyib | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

Muhammad Nuzul Dzikri
Muhammad Nuzul Dzikri
14.9 هزار بار بازدید - 11 ماه پیش - 145. SIAPAKAH YANG MENYAYANGI KITA?Kajian
145. SIAPAKAH YANG MENYAYANGI KITA?
Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
Pasal: Perumpamaan orang yang bertauhid & orang musyrik

Lalu Nabi ﷺ  menyebutkan perumpamaan muwahhid (orang yang bertauhid) dan orang musyrik. Orang bertauhid seperti orang yang bekerja untuk tuannya di rumah tuannya dan melaksanakan perintah tuannya, sementara orang musyrik seperti orang yang dipekerjakan oleh tuannya di rumah tuannya, tetapi ia bekerja dan melaksanakan kewajibannya kepada selain tuannya. Seperti inilah orang musyrik, ia beramal untuk selain Allah Ta'ala di bumi-Nya, dan mendekatkan diri kepada musuh-Nya dengan menggunakan nikmat-nikmat dari-Nya.

Sudah menjadi hal yang maklum bahwa seorang hamba dari anak keturunan Adam, seandainya ia memiliki budak yang kelakuannya demikian (tidak taat kepadanya), niscaya budak itu menjadi sesuatu yang paling dimurkainya serta paling berhak diusir dan dijauhkan darinya, padahal budak itu adalah makhluk yang serupa dengannya, di mana keduanya berada pada nikmat selain keduanya (yaitu nikmat Allah). Maka bagaimana halnya dengan Rabb semesta alam, yang tidak ada nikmat yang diperoleh oleh seorang hamba pun melainkan berasal dari-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada kebaikan melainkan datang dari-Nya dan tidak ada yang menghilangkan keburukan selain Dia. Dia-lah Rabb yang bersendiri dalam penciptaan hamba-Nya, rahmat-Nya, pengaturan-Nya, rizki-Nya, pe-maafan-Nya dan pemenuhan segala kebutuhan (makhluk)-Nya. Bagaimana mungkin hal ini disandingkan kepada selain-Nya dalam masalah cinta, takut, pengharapan, sumpah, nadzar dan mu'amalah. Kemudian hamba itu lebih mencintai selain-Nya sebagaimana ia mencintai-Nya, takut kepada selain Allah dan berharap kepada selain-Nya sebagaimana ia takut dan berharap kepada Allah? Keadaan mereka adalah saksi-saksi, bahkan perkataan dan perbuatan mereka mempersaksikan bahwa mereka itu mencintai tandingan-tandingan-Nya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, takut kepada mereka, berharap kepada mereka, bermu'amalah dengan mereka, meminta kerelaan dari mereka, lari dari kemarahan mereka, lebih agung dibandingkan daripada mereka mencintai Allah Ta'ala, takut kepada-Nya, berharap kepada-Nya dan lari dari kemarahan-Nya. Inilah yang disebut dengan syirik akbar, yang tidak akan diampuni oleh Allah.
11 ماه پیش در تاریخ 1402/06/05 منتشر شده است.
14,990 بـار بازدید شده
... بیشتر